Gubuk Reot dan Hampir Roboh Buruh Tani, Dibantu Polisi Aceh Jadi Rumah Layak Huni
Memiliki hunian layak huni menjadi impian semua orang. Nurmiati tak kuasa menahan haru saat menerima kunci rumah barunya. Gubuk reyot yang ditempatinya puluhan tahun disulap jadi hunian yang nyaman.
Kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan dan mudah roboh, dindingnya terbuat dari bambu dan kayu, beratapkan daun rumbia. Berkat Kapolda Aceh dan iuran pada personel polisi, buruh tani ini dapat hidup lebih layak. Simak kisah inspiratifnya berikut ini.
Rumah Layak Huni untuk Nurmiati
Kunci rumah semi permanen tipe 36 diserahkan oleh Kapolda Aceh Drs. Irjen Wahyu Widada, M.Phil., didampingi Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian, S.I.K, M.H., Sabtu (27/6).
Tangis haru menyelimuti Nurmiati dan para tetangga, yang menyasikan detik-detik membuka kain putih besar menutupi rumah barunya tersebut. Layaknya sebuah acara, Irjen Wahyu mewakili seluruh personel Polda Aceh menyampaikan hadiah luar biasa ini.
Gubuk Reyot yang Telah Rapuh
Sebelum dibedah, kondisi rumah petani buruh ini sangat memprihatinkan. Rumah dengan atap yang terbuat dari daun rumbia dan beberapa sisi masih menyisakan genting.
Sedangkan dindingnya terbuat dari kayu dan rajutan bambu yang telah rapuh. Nampak reyot dan mudah rusak bila diterpa angin kencang. Saat musim hujan, tak ayal gubuk tersebut bocor hingga tak layak dijadikan tempat berteduh.
Pendapatan Hanya Cukup untuk Makan
Nurmiati mengaku selama ini tak mampu membangun rumahnya sendiri. Penghasilan sebagai buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan penting sehari-hari. Nurmiati menjadi salah satu dari dua orang yang berhak menerima bantuan lebih.
Kapolda Aceh, Irjen Pol. Wahyu Widada menyambangi gubuk reyot sedari awal, hingga proses pembedahan dan pembangunan sampai selesai. Ini merupakan salah satu programnya yang diberi nama ‘Kue Surga’ sejak bulan Mei. Pergi ke pedalaman di daerah Aceh Besar untuk membagikan sembako ke masyarakat membutuhkan.
Uang Hasil Sumbangan Para Personel
Kapolda Aceh, Irjen Pol. Wahyu Widada mengatakan bahwa rumah Nurmiati dibedah
dan dibangun jadi layak huni, menggunakan dana dari sumbangan personel polisi.
Seluruh uang yang terkumpul ditambah bantuan dari Kapolda Aceh, membantu meringankan beban warga yang lebih membutuhkan. Membedah rumah milik seorang janda dengan tujuh anak, serta kediaman milik Nurmiati.
Bedah rumah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur menjelang peringatan 74 Tahun Korps Bhayangkara.
Banjir Dukungan dan Doa Netizen
Sontan unggahan oleh akun Instagram resmi divisihumaspolri itu langsung dibanjiri komentar pujian, serta untaian doa. Melalui Kapolda Aceh dan para personel polisi yang terjun langsung ke masyarakat, diharapkan mampu menjadi tolak ukur dan teladan yang patut diterapkan di berbagai wilayah di Tanah Air.
“Alhamdulillah, semoga berkah,” tulis razibvt.
“Alhamdulillah semoga bhayangkara tetap jaya dan dicintai masyarakat,” tulis k4nd4r.wsn.
“Sungguh mulia. bravo POLRI,” tulis ariakbar40.
“Mantap tepat sasaran min I like it,” tulis m.isil2513.
“Alhamdulillah program ‘Kue Surga’ Polda Aceh dapat dirasakan oleh masyarakat yang sangat membutuhkan,” tulis ermakaslinda.
“Semoga polda polda daerah atau propinsi lain nya mengikuti jejak polda aceh BRAVO,” tulis lusynuragustin.
“Semoga bermanfaat untuk mereka yang menerima bantuan dari Kapolda Aceh,” tulis alyakbardregs06.