Inilah Rahasia Deddy Corbuzier yang Diungkap Aa Gym

Deddy Corbuzier terlahir dengan nama Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo. Mencuat di dunia hiburan sejak menjadi seorang mentalis atau pesulap. Keahliannya yang mengagumkan hingga Deddy meraih penghargaan internasional, Merlin Award.

Publik sempat dikejutkan mengenai kabar Deddy memilih mualaf di Masjid Al Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta pada 21 Juni 2019 lalu. Ternyata hidayah Allah telah merasuk di dalam hatinya sejak puluhan tahun lalu.

Ingin tahu ungkapan rahasia Deddy Corbuzier yang sering ke masjid mendengar pengajian Aa Gym saat masih non-muslim? Berikut ulasannya.

 

Mengharap Lebaran Lebih Spesial

Tahun 2020 seharusnya menjadi momen spesial pertama kalinya Deddy Corbuzier merayakan hari lebaran bersama keluarga, teman, dan tetangga. Begitu disayangkan, tak menyangka dirinya harus mendekam di rumah demi mantaati aturan pemerintah di masa pandemi Covid-19.

“Kalau saya samalah, kalau Natal ya kayak Natal, saat lebaran ya lebaran. Terus tetangga yang muslim ketemu, kadang-kadang kasih makan. Sekarang begitu saya muslim, saya mualaf, wah ini lebaran pasti akan menarik sekali. Eh nggak tahunya saya di rumah saja,” kata Deddy dilansir dari akun pribadi Instagram aagym.

 

Masih Nonmuslim, 20 Tahun Lalu Kerap Ikut Pengajian

Kebahagiaan dirasa menyelimuti Deddy kala mengikuti pengajian Aa Gym sekitar 20 tahun lalu, semasa dirinya masih non muslim. Setiap ada kajian di masjid, dia rajin menyambangi masjid mendengarkan nasihat sang ustaz yang terkesan sejuk dan menyenangkan.

“Hayo, masih ingat nggak dulu ikut pengajian tahun berapa?” tanya Aa Gym.

“Ini banyak orang nggak tahu ini ya, kayaknya sudah hampir 20 tahun yang lalu atau 15. Jadi banyak orang yang nggak tahu saat saya non muslim, saya itu suka ikut pengajian Aa Gym. Kalau Aa Gym saat itu ada pengajian di Jakarta, jadi setiap kali ada pengajian, ada empat atau lima kali saya selalu ikut pengajian Aa Gym. Saya senang banget dengarin,” ucap Deddy.

 

Ketertarikan Deddy pada Islam yang Terbuka dan Menghargai

Terkesan sederhana, namun begitu mengena di hati Deddy. Tatkala menjelang waktu salat, pengajian yang dibawakan Aa Gym harus terhenti dahulu. Kemudian mempersilakan para nonmuslim, termasuk Deddy untuk beristirahat sejenak, bisa keluar dahulu sembari merokok. Hal ini ternyata membuat Deddy terketuk.

“Yang menarik adalah, pernah ada salatnya juga. Terus Aa Gym ngomong, ‘Ini bagi yang non muslim, mas Deddy’, saya ditunjuk gitu. ‘Kalau mau keluar dulu atau mau ngerokok dulu nggak apa-apa’, wellcome banget gitu. Dan justru itu yang menarik buat saya yang akhirnya saya mengerti bahwa ajaran agama Islam tersebut indahnya seperti itu,” papar Deddy mengenang masa lalu.

 

Ketertarikan pada Islam Sebab Tanpa Paksaan

Sekian kali Deddy mendengarkan pengajian Aa Gym di masjid, hatinya semakin luluh. Dia merasa bahwa penyampaian dan contoh perilaku Aa begitu terbuka menerima siapa pun, serta tak ada paksaan sama sekali.

“Nggak membeda-bedakan. Saya yang non muslim bisa masuk ke dalam masjid, dengarin Aa itu kan luar biasa gitu lho. Itu yang membuat saya tertarik malah, bukan karena disuruh, bukan karena dipaksa, tapi karena keterbukaan seorang Aa Gym yang membuat orang-orang jadi bisa menikmati. Menurut saya lho yaa, menurut saya,” ujar Deddy.

 

Aa Gym Pernah Menerima Hadiah Peralatan Sulap

Kembali mengenang masa lalu, tiba-tiba Aa Gym teringat pernah mencoba latihan sulap tapi gagal dan merasa sangat malu di depan anak-anak kecil. Dia juga menyampaikan pernah diberi hadiah peralatan sulap oleh Deddy kala itu.

“Dulu saya lihat, ini siapa? Oh yang suka sulap itu. Ingat nggak, waktu dulu Aa dikasih peralatan sulap dulu?” tanya Aa Gym.

“Oh iya, hahha,” tukas Deddy dengan gelak tawa.

 

 

Islam Tak Pandang Bulu, Berkah Bagi Seluruh Alam

Rasa penasaran Deddy yang sekian lama terpendam, terkait Aa yang selalu bisa terbuka menerima orang lain yang non muslim. Bagi sang ustaz, Islam itu diperuntukkan bagi seluruh makhluk hidup di alam semesta, baik tanaman, binatang, hingga manusia. Sesuatu yang sebenarnya baik untuk diteladani dan ditunjukkan.

“Kenapa pada saat itu saya non muslim lalu saya datang ke masjid, saya duduk mendengarkan Aa dan sebagainya. Kenapa buat Aa itu sesuatu yang baik buat Aa sendiri?” tanya Deddy.

“Karena agama Islam itu kan Rahmatan Lil’alamin, membawa rahmat bagi seisi alam. Islam itu hadir bukan untuk orang Islam saja, tapi bagi siapa pun, bukan hanya manusia. Bahkan pohon, binatang, isi alam ini,” ujar Aa.

“Jadi karena saya Islam ini adalah karunia Allah, maka saya punya utang pada saudara-saudara yang belum Islam. Utangnya apa, saya harus satu menjadi contoh, bagaimana menjadi seorang muslim yang lebih baik gitu. Jadi orang lain bisa lihat Quran dan Hadist, oh ini pelajaran Islam meski kita belum ngomong apa-apa. Kedua, membantu orang lain mengenal Islam, perkara hidayah kan Allah yang menentukan,” imbuhnya.

 

Murni dari Hati Deddy

Aa Gym mengungkapkan kewajiban sejati seorang muslim, yakni memberi contoh yang baik, menyeru kebaikan, serta mendoakan. Sebab urusan hidayah tak bisa dipaksa, semua kembali pada Allah yang berhak membolak-balikan hati. Prinsip sederhana yang membuat hati Deddy semakin yakin, apalagi kala itu Aa tak pernah menyuruhnya mualaf.

“Nah itu menariknya, Aa tidak pernah pada saat itu pun meminta saya atau menyuruh saya untuk mualaf atau menjadi muslim. Tidak pernah itu keluar kata-kata dari Aa sama sekali,” papar Deddy.

“Tiga kewajiban seorang muslim, satu menjadi contoh. Membantu orang lain bisa melihat ini Islam, lewat perilaku dan sikap kita. Kedua, kita bisa menyeru dengan yang baik, hikmah. Ketiga, mendoakan, karena membolak-balikkan hati itu urusan Allah,” ujar Aa Gym.

 

Perasaan Lebih Bahagia dan Lega

Telah genap satu tahun Deddy menjalani ibadah sebagai seorang muslim. Dia merasa lebih tenang dan bahagia, apalagi sejak lama dikelilingi oleh teman-teman dari umat Islam yang baik, serta menambah ikatan persaudaraan.

“Sekarang gimana perasaan lebih lega atau gimana?” tanya Aa Gym.

“Lebih senang, ya pasti lebih senang. Terus karena ya Aa tahulah, saya dari dulu teman-teman saya 90 persen muslim, jadi lebih dekat dengan mereka juga, lebih banyak saudara, lebih tenang juga, lebih hal yang bisa saya dapatin. Kemarin itu saya rencananya mau umroh,” jelas Deddy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *