Inilah Tanda-tanda Diare yang Disertai Dehidrasi
Diare merupakan jenis penyakit yang paling umum diderita oleh masyarakat. Pada umumnya seseorang dapat mengalami diare karena salah makan. Seperti mengkonsumsi makanan yang kurang bersih, minum air kran, dan juga tidak cuci tangan sebelum makan. Sehingga hal tersebut dapat membuat masalah pencernaan yang menyebabkan buang air besar dengan frekuensi lebih sering. Apabila mengalami diare tersebut akan ada beberapa tanda yang bisa dikenali dengan mudah yaitu seperti berikut ini:
- Tanda pertama adalah apabila feses saat buang air besar mempunyai tekstur yang lembek dan cair.
- Selanjutnya apabila mengalami nyeri dan juga kram perut sehingga membuat rasa tidak nyaman saat diare.
- Saat diare juga akan membuat rasa mual dan muntah. Hal ini juga akan membuat kehilangan nafsu makan yang berkurang. Dalam waktu panjang, gejala ini akan membuat penderita diare dapat kehilangan berat badan.
- Gejala lainnya adalah mengalami nyeri kepala dan pusing bahkan kehilangan kesadaran.
- Tanda lainnya adalah apabila haus terus menerus dan juga merasa lemas.
- Terakhir, apabila darah keluar saat buang air besar yang menandakan gejala diare sudah bertambah parah.
Selain memperhatikan gejala diare tersebut, Anda juga penting untuk memperhatikan efek samping yang bisa ditimbulkan apabila diare tidak segera diatasi. Dimana apabila diare maka frekuensi buang air besar sering dan juga kehilangan banyak cairan tubuh. Sehingga hal tersebut akan membuat penderita diare rentan mengalami dehidrasi. Oleh karena itulah pastikan untuk selalu mengkonsumsi cairan yang cukup selama mengalami diare. Seperti dengan mengkonsumsi minuman isotonik, air putih yang cukup, mengkonsumsi air kelapa, dan juga pilih makanan yang berkuah seperti sayur sop. Berbagai hal tersebut dapat menghindari dehidrasi yang bisa membuat tanda-tanda diare menjadi lebih parah.
Dehidrasi yang dirasakan saat diare sendiri mempunyai beberapa tanda yang dapat dikenali. Pertama adalah kondisi diare yang tidak disertai dehidrasi yang mempunyai ciri seperti berikut ini:
- Apabila tidak mengalami dehidrasi, maka saat buang air kecil akan masih biasa dan tidak susah atau lebih sedikit.
- Apabila mengalami diare tanpa dehidrasi bagi anak, ibu masih dapat memberikan ASI secara wajar dan tidak perlu diganti dengan MPASI ataupun susu formula.
- Untuk keamanan tetap perlu untuk menggunakan manfaat oralit yang dapat digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Tahap dehidrasi selanjutnya yang dapat terjadi adalah dehidrasi ringan hingga sedang yang mempunyai tanda-tanda seperti berikut ini:
- Tanda pertama adalah apabila merasa haus dan juga frekuensi buang air kecil menjadi berkurang dari biasanya.
- Tanda selanjutnya adalah membuat mata lebih cekung dan menurun.
- Tanda yang dapat dikenali lainnya adalah bibir dan mulut terasa lebih kering.
- Untuk bayi akan tetap bisa mengkonsumsi ASI akan tetapi perlu membatasi makanan yang dikonsumsi.
- Terakhir, saat mengalami dehidrasi ringan hingga sedang perlu untuk minum cairan rehidrasi di bawah pengawasan profesional.
Tanda-tanda diare terakhir yang disertai dehidrasi berbahaya dan perlu diwaspadai adalah saat mengalami dehidrasi berat. Dimana gejala dehidrasi berat yang dirasakan adalah:
- Gejala yang dialami apabila mengalami dehidrasi berat adalah akan mengalami napas yang lebih cepat dan juga dalam. Hal tersebut membuat tubuh lemas hingga kehilangan kesadaran.
- Mengalami denyut nadi yang cepat dan membuat kekenyalan kulit menurun.
- Membutuhkan perawatan segera di rumah sakit untuk mendapatkan rehidrasi menggunakan infus.