Jumlah Pinjaman Perusahaan Jepang Meningkat Menjadi 572 Triliun Yen Akibat Covid-19

Saldo pinjaman perusahaan dan individu melalui bank swasta dan credit unions (BPR) Jepang mencapai rekor tertinggi lebih dari 572 triliun yen selama Juli 2020 sebagai dampak Covid 19. Jumlah pinjaman itu juga berarti 6,3 persen lebih tinggi dari bulan yang sama tahun 2019, tingkat kenaikannya adalah yang tertinggi. Lembaga keuangan meningkatkan pinjaman kepada perusahaan dan pemilik tunggal yang arus kasnya menjadi sulit karena efek virus corona.

Sejak Mei tahun ini, mereka mulai memberikan pinjaman nyata, bebas bunga dan tanpa jaminan sejalan dengan langkah langkah ekonomi pemerintah Jepang. Pinjaman sebuah perusahaan besar Jepang pun bisa mencapai miliaran yen bebas bunga dan tak ada jaminan apa pun di Jepang. "Ada peningkatan khusus dalam pinjaman riil, tanpa bunga dan tanpa jaminan untuk usaha kecil dan menengah. Laju ini diperkirakan akan melambat secara bertahap, tetapi diperkirakan akan meningkat untuk saat ini," ungkapnya.

Karena penyebaran infeksi dan berdiam diri di rumah, banyak perusahaan kecil dan menengah belum kembali ke tingkat penjualan semula, sehingga lembaga keuangan cenderung terus menghadapi masalah dengan pembiayaan. Di sisi lain, saldo simpanan di bank swasta, yang menerima pembayaran tunai seragam 100.000 yen, rata rata mencapai 786.123.200 juta yen untuk bulan Juli 2020 atau 8,3 persen lebih tinggi dari bulan yang sama tahun lalu, dan tingkat kenaikannya adalah yang terbesar. Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]. Buku "Rahasia Ninja di Jepang" terbit 1 September 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *