Tak Berani Nikahi Janda Muda, Berondong 19 Tahun Nekat Mesum di Bumi Perkemahan, Terancam Hukum Adat
Seorang janda dan pria muda diketahui berbuat mesum di sekitar Bumi Perkemahan Kabupaten Bungo, Jambi. Janda muda yang diketauhi berinisial NU (23) dan pria berinisial SF (19) kepergok melakukan perbuatan tak senonoh di sebuah rumah kosong di area Bumi Perkemahan, Kamis (13/2/2020). NU sendiri adalah warga Sungai Arang, Kecamatan Bungo Dani.
Sedangkan rekan prianya, SF adalah warga Senamat, kecamatan Pelepat. Aksi tak senonoh kedua sejoli ini berhasil kepergok tim patwal Polres di Bumi Perkemahan, Kelurahan Cadika, Kecamatan Rimbo Tengah, Bungo. Kepergoknya NU dan SF ini berawal dari laporan warga sekitar yang kerap melihat muda mudi diduga berbuat mesum di bumi perkemahan.
Fery Fadli selaku Kepala Staf Bumi Perkemahan membenarkan soal keresahan warga soal perbuatan nekat para muda mudi ini. Kepada Fery, warga mengaku sering melihat banyak pasangan masuk ke lokasi Bumi Perkemahan dan diduga berbuat mesum. Salah satunya pasangan janda muda dan brondong ini yang berhasil digerebek warga dan petugas saat asyik memadu kasih.
Ternyata NU dan SF merupakan pasangan yang sering datang ke Bumi Perkemahan. Bahkan sekitar satu bulan lalu, NU dan SF sempay kepergok warga. Sayang, saat dikejar warga keduanya berhasil kabur.
"Mereka ini sering berduaan, main ke sini. Sekitar sebulan lalu, kalau tidak salah, mereka ini sempat kami kejar, tapi berhasil kabur," terangnya. "Mereka ini sering berduaan, main ke sini. Sekitar sebulan lalu, kalau tidak salah, mereka ini sempat kami kejar, tapi berhasil kabur," terangnya. Menurut Fery, tindakan itu sudah sangat meresahkan. Kedua orang itu kemudian dibawa ke Unit PPA, Satreskrim Polres Bungo.
Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Hendra Wijaya Manurung melalui Kanit PPA, Aipda Benny Ferdiansyah menjelaskan, pihaknya sudah memintai keterangan pada keduanya. "Mereka sudah kami mintai keterangan. Dari keterangannya mereka ternyata kenalan di medsos Facebook," kata Aipda Benny. Dari perkenalan itulah, keduanya kemudian bertemu dan mengaku suka sama suka.
Perasaan itu berujung pada perbuatan tidak pantas yang dilakukan di Bumi Perkemahan tersebut. "Mereka suka sama suka, tapi si cowok ini tidak berani mengatakan sama orang tua cewek untuk mengajak menikah," tukasnya. Perbuatanjanda mudadan berondongnya tersebut disebut telah mencoreng hukum serta adat setempat.
Adanya hal tersebut NU dan SF akan didorong untuk menikah, atas persetujuan keluarga. Aipda Benny Ferdiansyah menambahkan untuk menindaklanjuti permasalahannya pihak kepolisian akan memanggil orang tua keduanya, termasuk tokoh masyarakat. Menindaklanjuti permasalahan ini, pihak kepolisian akan memanggil orang tua keduanya, termasuk tokoh masyarakat.
"Kami akan panggil kedua orang tua A dan NU ini untuk segera menikahkan anaknya ini, karena sudah mencorengkan hukum adat setempat," tandasnya. Sebelumnya juga terjadi penggerebekan dua muda mudi yang tengah berbuah mesum di dalam tenda perkemahan. Aksi mesum ini dilakukan dua sejoli yang tengah melakukan pendakian.
Aksi mesum keduanya pun sempat viral setelah diunggah oleh sang perekam. Fiersa Besari, pria yang aktif menjadi YouTuber, musisi dan penulis ini turut memberikan tanggapan mengenai video viral pendaki yang kepergok mesum di gunung. Pria yang juga kerap membagikan ekspedisinya ke beberapa gunung di Indonesia geregetan dengan apa yang terjadi dalam rekaman itu.
Fiersa Besari menegaskan bahwa tindakan mesum di gunung itu salah. Kemudian ia menambahkan, tidak pantas mempermalukan pelaku mesum dengan merekam penggerebekan itu. Video yang direkam oleh seseorang pendaki itu memperlihatkan kejadian saat mereka memergoki pasangan mesum.
Dalam video itu terlihat jelas saat para pendaki menuju ke tenda berwarna merah milik pelaku. Pendaki yang telah geram akan tindakan mesum tersebut memaki pelaku. Saat telah berada di depan tenda, pendaki yang memakai kaus dan topi hitam menarik paksa selimut yang digunakan oleh pelaku untuk menutupi anggota tubuhnya.
Penggerebek tidak memberikan waktu untuk pelaku memakai kembali pakaian mereka. Para pendaki malah memperlihatkan keadaan pelaku mesum. Kemudian hal itu diperparah dengan mempermalukan pelaku mesum dengan menyebarkan video tersebut di media sosial.
Fiersa Besari tampak menyoroti tindakan penyebaran video itu. Bagi Fiersa Besari, merekam dan menyebarkan video ke media sosial itu jauh lebih salah. Kemudian tweet Fiersa Besari tersebut mendapat berbagai balasan dari pengikutnya yang mengutarakan setuju dan tidak setujunya dengan penyebaran video itu.
"Trus lebih kasian, di masukin ke akun meme gtu:(," "Padahal tuhan sangat sempurna untuk menutupi aib para hambanya, tapi kadang manusia lebih mudah menyebarkan aib2 org lain," "Iya tau itu resiko, tapi biarkan itu urusan nya sama yg diatas. Kalo di grebek yaa di tegur , gausa direkam," tulis akun @sekaar_17 membalas tweet milik Fiersa Besari.
"Iya bung, itu juga yang saya sesalkan. Mereka memang salah, tapi bukan berarti kita bisa seenaknya menindak dengan cara yang salah juga kan," "Sama seperti kolom komentarnya juga, banyak dari mereka berkomentar soal etika, tapi tidak tau cara beretika," ujar akun @hanyaaksara menanggapi. Akun instagram @piknikkegunung turut menanggapi kejadian tersebut.
Sebelumnya, akun ini juga mengunggah video penggerebekan pendaki mesum di gunung. Akun @piknikkegunung kemudian menghapus video itu. "Vidionya admin hapus ya
"Buat pembelajaran aja ya kak," "Gunung bukan tempat mesum," "Miris lihat kayak gini … Kasihan untuk pendaki dan pecinta alam lainnya kalo dinodai dengan tindak asusila / mesum kaya gini,"
"Semoga tidak terjadi lagi di pendakian dunia," "Dan Satu Lagi," "GUNUNG BUKAN TEMPAT mesum,"
"SALAM LESTARI, syahdu Merindu hawa Dingin gunung …" tulisnya dalam keterangan foto tersebut.