Gereja Bergaya Arsitektur Ekspresionis di Denmark Fakta Unik Gereja Grundtvig
Gereja Grundtvig adalah gereja katedral Katolik di Kopenhagen, Denmark. Gereja ini merupakan contoh langka arsitektur gereja ekspresionis karena penampilannya yang tidak biasa dibanding dengan gereja Katolik pada umumnya, dan juga desain yang megah dan indah. Pada awalnya gereja ini dibangun oleh seorang master builder dan arsitek Peder Vilhelm Jensen Klint (1853 1930), namun Peder meninggal sebelum Gereja Grundtvig selesai dibangun.
Kaare Klint berhasil menyelesaikan pembangunan gereja pada 1940. Gereja Grundtvig dibangun untuk mengenang dan memperingati Nikolaj Frederik Severin Grundtvig seorang pendeta, penyair, politisi dan juga reformator Denmark. Kaare Klint juga merancang kursi untuk Gereja Grundtvigs kursi yang terbuat dari kayu beech dengan kursi rotan yang didesain klasik khas furnitur Denmark.
Meskipun ukurannya sangat besar, kursi kursi gereja terlihat kecil ini seperti memancarkan suasana tenang yang nyaman bagi pengunjung yang masuk ke dalam gereja ini. Satu yang menjadi daya tarik gereja ini adalah bata kuning biasa yang menjadi satu satu nya hiasan di gereja ini, tak ada ornamen lain seperti lukisan, patung atau mozaik. Penggunaan bata kuning di gereja ini karena filosofi dari keseragaman nasional Denmark yang modern.
Gereja Grundtvig memiliki unsur unsur gereja Gothic tradisional seperti kolom besar, lengkungan runcing, triple nave dan tempat untuk para paduan suara. Kursi kayu beech, dengan kursi wickerwork adalah contoh dari desain furnitur khas tradisional Denmark. Pada bagian luar, batu bata telah menjadi gelap karena seiring berlalunya waktu, tetapi pada bagian dalam gereja, palet warna dari batu bata itu sendiri masih terjaga dan memberi kesan yang sederhana namun tetap mewah.
Para Pengunjung sering mengomentari nuansa interior yang cerah, lapang dan minimalis. Gereja Grundtvig meyakini bahwa pemujaan Tuhan tidak dicirikan dengan pengucapan yang hanya terlihat di dibibir, sehingga di gereja ini tidak ada ornamen salib atau lukisan Perawan Maria. Saat ini, banyak penduduk lokal dan turis berdatangan ke bukit kecil Bispebjerg Bakke untuk mencari keheningan dan suasana gereja yang tenang.