Menggebu-gebu, Ali Ngabalin Ungkap Permainan Politik KPK, Singgung Kepala Daerah yang Terjaring OTT

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin terang terangan menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini ikut campur dalam urusan politik. Melalui tayangan YouTube KompasTV, Jumat (20/12/2019), hal itu lah yang menjadi satu di antara sejumlah alasan pembentukan Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Diketahui, Dewas KPK bahkan telah dilantik pada Jumat (20/12/2019) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulanya, Ali Ngabalin mengungkap sejumlah kasus yang tak mendapat kepastian hukum ketika ditangani oleh KPK. Bahkan, disebutnya sejumlah terduga koruptor tak mendapat kepastian hukum hingga akhir hayat. "Itu artinya orang itu tidak mendapatkan kepastian hukum," ujar Ali Ngabalin.

"Yang kedua, orang itu juga harus mendapatkan keadilan atas proses hukum yang dijalaninya." Lantas, ia menyinggung soal penyadapan yang dilakukan KPK. Menurut Ali Ngabalin, penyadapan yang dilakukan oleh KPK itu perlu diawasi oleh Dewas.

Sebab, menurutnya penyadapan yang dilakukan KPK sudah merambah ke urusan pribadi sang terduga koruptor. "Sehingga siapa saja yang disadap itu harus diatur, karena diatur itu lah kenapa perlu dewan pengawas," kata Ali Ngabalin. "Sehingga kita akan sadar dan tahu bahwa komisioner ini adalah orang biasa."

Lebih lanjut, Ali Ngabalin menyingung soal penangkapan sejumlah kepala daerah oleh KPK. "Terlalu banyak langkah langkah yang dilakukan bagi calon calon bupati, calon calon gubernur yang mau maju tiba tiba ditangkap," ujar Ali Ngabalin. "Yang mau maju tiba tiba dikerangkeng dan sebagainya."

Pernyataan Ali Ngabalin itu pun memacing pertanyaan Presenter Aiman Witjaksono. "Dan aspek politis? Atau karena memang dia bersalah?," tanya Aiman. "Iya dong, tidak bisa kita berbohong itu."

Aiman pun meminta penegasan Ali Ngabalin soal pernyataan yang menyebut KPK kini bermain politik. "Anda yakin Ali Mochtar Ngabalin? Artinya KPK berpolitik?," tanya Aiman. Secara terang terangan, Ali Ngabalin menyebut KPK kini justru ikut campur dalam urusan politik.

"Saya mau bilang bahwa suka tidak suka aroma itu ada di masa masa orang kampanye, di masa orang mempersiapkan diri dan itu nyata," ucap Ali Ngabalin. "Dan itu dilakukan oleh KPK?," tanya Aiman. Ali Ngabalin melanjutkan, aspek politis yang sudah masuk ke KPK itu melatarbelakangi pembentukan Dewas.

"Dan itu lah sehingga kenapa harus dewan pengawas itu ada," ucap Ali Ngabalin. "Dan itu diduga dilakukan oleh oknum di KPK?," tanya Aiman. "Iya dan aroma itu ada kan, berapa banyak gubernur, bupati dan walikota yang dipenjarakan di saat siap siap mau maju di walikota, bupati dan gubernur," jawab Ali Ngabalin.

Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin buka suara soal Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, ia juga menyebut Dewas KPKyang terpilih memiliki sifat kenabian. Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne , Kamis (19/12/2019).

Menurut Ali Ngabalin, penunjukan Dewas KPK merupakan upaya pemerintah menjawab keraguan masyakat atas Undang Undang KPK hasil revisi. Ia pun menyinggung nama Ketua Badan Legislasi DPR, Supratman Andi Agtas. "Ya paling tidak itu memberikan jawaban terhadap harapan atau gundah gulananya masyarakat luas," ujar Ali Ngabalin.

"Karena waktu beliau (Supratman) sebagai Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI saya melaksanakan suasana batin waktu kami di Baleg." Lantas, Ali Ngabalin menyebut Dewas KPK yang dipilih akan menjawab semua keraguan masyarakat. "Dalam rangka memberikan jawaban kepada publik karena undang undang waktu direvisi kan luar biasa kerasnya," kata Ali Ngabalin.

"Orang meragukan pemerintah, orang meragukan DPR sampai luar biasa kan." Menurut Ali Ngabalin, lima Dewas KPK sudah selesai dengan urusan dunia masing masing. Untuk itu, Ali Ngabalin percaya diri menyebut Dewas KPK sebagai manusia setengah dewa.

"Sehingga kenapa saya harus mengatakan bahwa lima orang, satu ketua dan empat anggota ini benar benar adalah manusia yang sudah selesai dengan urusan dirinya," ujar Ali Ngabalin. Tak hanya itu, ia juga menyebut lima Dewas KPK itu memiliki sifat kenabian. Sudah selesai dengan urusan dunianya, itu artinya dia manusia setengah dewa

"Manusia yang memiliki sifat 50 sampai 70 persen sifat kenabian ada pada dirinya," kata Ali Ngabalin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *