NF Ingin Lanjut Sekolah, Ungkap Alasan Rahasiakan Perkosaan yang Dialami, Ini Curhat Pilu Sang Ayah
Ayah NF akhirnya angkat bicara terkait apa yang menimpa sang putri. Ia merasa terpukul saat tahu NF juga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan dua saudaranya sendiri. Tak hanya itu, NF juga menjadi pelaku pembunuhan seorang bocah berinisial APA yang baru berusia 5 tahun.
Seperti yang sempat ramai diberitakan, NF diketahui membunuh seorang bocah berusia 5 tahun yang berinisial APA. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/3/2020) lalu. NF terbukti membunuh anak tetangganya dengan cara menenggelamkan kepala bocah tersebut ke bak mandi.
Setelah membunuh APA, NF menyimpan jenazah korban di dalam lemari di rumahnya. NF bahkan tidur semalam dengan mayat bocah berusia 5 tahun yang telah dibunuhnya tersebut. Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Terbongkarnya NF sebagai pembunuh APA ini justru diakuinya sendiri. NF berjalan sendirian ke kantor polisi dan mengakui kalau ia telah membunuh APA. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, ternyata NF juga menjadi korban pemerkosaan.
NF mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh dua pamannya dan juga sang kekasih. Bocah berusia 15 tahun tersebut kini tengah hamil 14 minggu. Kini terungkap fakta fakta baru terkait pemerkosaan yang dialami oleh NF.
Selama ini NF terpaksa menyembunyikan pelecehan seksual yang dialaminya. Ia pun memilih menuangkan emosi ke dalam gambar dan tulisan. Beberapa gambar yang dibuatnya bahkan merupakan luapan emosi atas apa yang pernah dilakukan oleh kekasih yang memperkosanya.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, membeberkan alasan tersebut. Menurut penuturan Harry Hikmat, NF memilih bungkam lantaran tak ingin merusak hubungan antara ayah dan ibu tirinya. Ia pun kesulitan untuk menceritakan apa yang dialaminya.
Keputusan NF menutupi perbuatan biadab dua saudaranya ini membuatnya semakin menderita. Bahkan ia sampai hamil dan usia kandungannya masuk 14 minggu. Ayah NF merasa terpukul atas apa yang dialami oleh putrinya.
Ia juga menyesal lantaran merasa kecolongan atas kelakuan dua saudara yang telah ia bantu. Kedua paman NF yang berinisial R dan F diketahui tinggal menumpang di rumah siswi SMP kelas IX ini. Mereka leluasa mencabuli NF tanpa membuat orangtua NF curiga lantaran sibuk bekerja.
Padahal kedua pelaku pemerkosaan ini sudah diberi pekerjaan oleh ayah NF dan diperbolehkan menumpang di rumahnya. "Dia tertekan, sementara dia harus cerita ke siapa. Bapaknya (NF) sangat menyesal, merasa kecolongan atas kelakuan saudaranya, sesama pekerja yang dia bawa," ujar Harry Hikmat. Harry Hikmat juga berharap pelaku pemerkosa NF dihukum seadil adilnya.
"Proses hukum harus berlangsung seadil adilnya. Kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini," tuturnya. Harry Hikmat juga meminta publik jangan menghakimi NF. Hal ini lantaran apa yang dilakukan NF merupakan akumulasi dari penderitaannya sebagai korban pencabulan dua kerabat dan kekasihnya sendiri.
Apalagi kekasih NF yang berinisial A diketahui memiliki kelainan seksual. Kelainan seksual yang diidap oleh A juga dituangkan oleh NF dalam gambar yang dibuatnya. Tak hanya itu, NF juga diancam oleh saudaranya kalau video mereka akan disebar.
"Di saat melakukan itu (membunuh APA) yang terpikir, terbayang kelakuan dari tersangka. Yang telah melakukan kekerasan, ancaman, bahkan pornografi," tutur Harry Hikmat. Harry Hikmat meminta agar publik tak menghakimi NF lantaran apa yang dilakukan siswi SMP tersebut berkaitan dengan apa yang dialaminya. "Ada korelasi antara kejadian yang dialami NF sebagai korban dengan perbuatannya sebagai pelaku. Masyarakat jangan menghakimi NF semata sebagai pelaku," tuturnya.
Kendati menjadi pelaku pembunuhan sekaligus korban pemerkosaan, NF tak lantas putus asa. Ia masih memikirkan masa depan yang ingin diraihnya. Menurut penuturan Harry Hikmat, NF berniat mengasuh anaknya sendiri.
Tak hanya itu, bocah berusia 15 tahun ini juga ingin melanjutkan sekolah. NF sendiri baru saja dinyatakan lulus dari bangku SMP. "Dia masih berkeinginan sekolah. Karena sudah diluluskan (dari SMP), sesuai portfolio semester satu sampai lima, ditambah portfolio semester," kata Harry Hikmat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang ikut turun tangan dalam penanganan kasus pun setuju bahwa NF berhak dinyatakan lulus dari SMP. Terlebih NF dikenal sebagai anak yang berpeestasi. "Sehingga pihak sekolah meluluskan. Tinggal menunggu kelulusaan secara resmi. Dia ingin melanjutkan ke SMK," ujarnya.
Saat ini NF tengah dirawat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani. Kondisinya pun mulai membaik. NF juga mendapat pendampingan psikologis untuk memantau kondisinya.
Selain itu, mereka juga terus memantau kondisi janin yang dikandung oleh NF.