Selandia Baru Umumkan Kasus Baru hingga Kembali Lakukan Lockdown 102 Hari Tanpa Penularan Lokal
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, satu keluarga yang terdiri dari empat orang, terpapar Covid 19 di Auckland Selatan pada Selasa (11/8/2020) kemarin. Hal tersebut menandakan munculnya kasus baru penularan secara lokal untuk pertama kalinya, setelah 102 hari tanpa penularan lokal. Akibatnya, pulau yang terletak di utara Selandia Baru ini, akan diberlakukan lockdown mulai Rabu (12/8/2020).
Ardern mengimbau agar para penduduk setempat tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus corona. Seperti lockdown para umumnya, para penduduk dianjurkan untuk bekerja dari rumah dan hanya meninggalkan rumah untuk keperluan penting saja. Namun, Ardern mengimbau agar penduduk Auckland tidak bergegas membeli bahan makanan karena panik di supermarket pada Selasa malam.
Sekolah dan penitipan anak ditutup, kecuali bagi pekerja yang tidak bisa tinggal di rumah. Sementara pertemuan lebih dari sepuluh orang akan dibatasi. Pun dengan bar dan restoran. Sedangkan perjalanan masuk dan keluar Auckland juga akan dibatasi.
Terlebih untuk mereka yang pulang ke kota atau mereka yang pergi dan tinggal di tempat lain. Polisi akan juga akan menginformasikan tentang penggunaan penghalang jalan di sekitar Auckland pada Rabu ini. Ardern mengumumkan, pembatasan akan diberlakukan selama tiga hari hingga tengah malam pada hari Jumat.
"Salah satu pelajaran terpenting yang kami pelajari dari luar negeri adalah perlunya bekerja keras dan pergi lebih awal." "Dan membasmi gejolak untuk menghindari risiko wabah yang lebih luas." "Meskipun mengganggu, respons kesehatan yang kuat dan cepat tetap menjadi respons ekonomi jangka panjang terbaik."
"Sejalan dengan pendekatan kehati hatian kami, kami akan meminta warga Auckland untuk mengambil tindakan cepat bersama kami," ujar Ardern. "Tiga hari ini akan memberi kami waktu untuk menilai situasi, mengumpulkan informasi, memastikan kami memiliki pelacakan kontak yang luas." "Sehingga kami dapat mengetahui lebih lanjut bagaimana kasus ini muncul dan membuat keputusan tentang bagaimana menanggapinya setelah kami melangkah lebih jauh," tambahnya.
Sebelumnya pada Selasa kemarin, surat kabar Selandia Baru Herald melaporkan sebuah desa di Christchurch, kota terbesar di Pulau Selatan negara itu, telah diisolasi setelah penduduk menunjukkan gejala penyakit pernapasan. Hingga Rabu (12/8/2020), jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi secara global telah mencapai 20 juta. Beberapa ahli percaya, angka sebenarnya dari kasus di seluruh dunia jauh lebih tinggi.
Namun, keterbatasan pengujian dan fakta sebanyak 40 persen orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, menjadi penghalangnya.