Asuransi Indonesia

Uang Pertanggungan dalam Asuransi Jiwa dan Metode Perhitungannya

Ada sejumlah istilah yang bakal Anda jumpai saat hendak membeli asuransi Indonesia. Sebut saja polis, premi, plafon, hingga klaim. Kemudian, ada satu lagi istilah yang berkaitan erat dengan nasabah dan pihak-pihak yang mereka tanggung risikonya lewat asuransi, yakni uang pertanggungan.

 

Uang pertanggungan dalam asuransi

Sebagian besar produk asuransi menyertakan uang pertanggungan dalam layanannya, termasuk pada asuransi jiwa. Secara garis besar, uang pertanggungan (UP) merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan perusahaan asuransi kepada nasabah atau pemegang polis. Pencairan uang pertanggungan ini umumnya dilakukan saat perusahaan menerima pengajuan klaim atas risiko yang sudah dijamin program asuransi tersebut.

Jumlah uang pertanggungan biasanya berbeda karena disesuaikan dengan risiko hingga layanan tambahan yang ditawarkan. Asuransi jiwa sendiri termasuk produk yang menawarkan jumlah tanggungan yang cukup besar karena jumlah premi yang dibayarkan nasabah umumnya terbilang cukup besar. Selain itu, risiko-risiko yang ditanggung berhubungan langsung dengan keselamatan jiwa dan pemegang polis.

Tidak hanya itu saja, usia nasabah, besaran premi, dan layanan tambahan yang diambil juga menjadi faktor penentu besar kecilnya uang pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi. Bahkan, durasi tenor juga akan berdampak pada uang pertanggungan yang diterima.

Kendati jumlahnya besar, uang pertanggungan sebaiknya tidak dijadikan sumber utama penghasilan satu-satunya saat Anda pensiun kelak. Inflasi tahunan yang terus naik akan membuat harga-harga kebutuhan melambung, sementara jumlah pertanggungan tidak bertambah. Akan lebih baik, jika Anda mengimbanginya dengan bisnis atau investasi jangka panjang.

 

Menghitung uang pertanggungan pada asuransi

Supaya uang pertanggungan yang kelak diklaim dapat membantu kondisi finansial, Anda disarankan menghitung nominalnya sebelum mengambil asuransi. Ada beberapa metode yang dapat diambil saat Anda memilih asuransi jiwa tersebut, antara lain:

  • Income replacement based. Metode ini menggunakan rata-rata pendapatan nasabah per bulan yang dihitung setahun, lalu dikalikan jangka waktu dana untuk menopang kehidupan ahli waris sampai bisa mencari penghasilan sendiri. Biasanya, dalam metode ini tidak memakai risiko inflasi atau pertumbuhan dalam menghitung uang pertanggungan;
  • Human life value based. Pada metode ini, rata-rata pendapatan per bulan dihitung setahun dan asumsi pertumbuhan dana yang didapat juga dihitung. Hal ini bertujuan agar uang pertanggungan tersebut diharapkan dapat ditempatkan dalam sebuah instrumen yang mampu tumbuh dan menghasilkan pendapatan dengan nilai yang sesuai dengan penghasilan yang dilindungi;
  • Income based value. Sementara, pada metode ini uang pertanggungan dihitung berdasarkan pada besaran return atau bunga apabila UP yang diterima disimpan dalam instrumen atau produk investasi. Perhitungan ini dapat diaplikasikan saat hendak mengambil asuransi jiwa dengan layanan investasi (unit link).

Demikian penjelasan singkat terkait uang pertanggungan pada asuransi dan metode perhitungannya. Semoga Anda dapat mendapatkan gambaran, ya!